Sejarah Zaman Arkhaikum (Azoikum), Paleozoikum, Mesozoikum - Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman kapur dan paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut.
|
Sejarah Zaman Arkhaikum (Azoikum), Paleozoikum, Mesozoikum |
Pada skala waktu geologi terbentuknya perkembangan kehidupan yaitu :
A. Zaman Primer
1. Arkhaikum (Azoikum)
Zaman ini merupakan zaman tertua yang diperkirakan beruasia 2500 juta tahun. Pada zamna ini keadaan bumi belum setabil dan masih panas. Kulit bumi dalam proses pembentukan dan pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
|
Arkhaikum (Azoikum) |
2. Zaman Paleozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 340 juta tahun. Keadaan bumi belum setabil masih berubah-ubah. Zaman ini juga disebut zaman primer karena mulai ada tanda-tanda kehidupan. Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah tiga kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota spesies atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah kepunahan dalam jumlah besar yang di alami spesies atau kolompok takson lebih tinggi yang tejadi dalam kurun waktu hanya beberapa juta tahun.
Zaman ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
a. Kambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta tahun yang lalu. Mulai muncul adanya tanda-tanda kehidupan di bumi, seperti : kerang dan ubur-ubur. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skeleton
b. Silur
` Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan hewan bertulang belakang tertua. Seperti : ikan. Dalam era Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh makhluk hidup.
c.Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang jenis amphibi tertua.
d. Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang merayap jenis reptil.
e. Perm
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi. Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Mulai ada tanda-tanda kehidupan hewan darat, ikan air tawar, dan amphibi. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal.
Dengan berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang sehingga memasuki zaman baru. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak kembali gambar berikut ini.
B. Zaman Mesozoikum / Zaman Sekunder atau Zaman Hidup Pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Zaman mesozoikum disebut zaman sekunder (zaman hidup kedua) dan disebut juga zaman reptil yang besar seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus. Istilah Mesozoikum (Bahasa Yunani: meso “antara” dan zon “hewan” atau berarti “hewan pertengahan”) adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon fanerozoikum. Pembagian waktu menjadi era ini diawali oleh Geovani Arduino pada abad ke-18, walaupun nama asli yang diberikan untuk Mesozoikum adalah Sekunder (Menjadikan era modern menjadi Tersier). Era yang berlangsung antara Paleozoikum dan Kenozoikum ini sering pula disebut Zaman Kehidupan Pertengahan atau Zaman Dinosaurus, mengikuti nama fauna yang dominan pada masa itu.
Zaman Mesozoikum terbagi menjadi 3:
1. Trias : terdapat kehidupan ikan, amfibi, dan reptile, Kemudian Jura : terdapat reptil dan sebangsa katak. Dan yang terakhir Kapur : terdapat burung pertama dan tumbuhan berbunga..
2. Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
3. Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
4. Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia
C. Masa kenozoikum, berlangsung sejak 65 juta tahun lalu - sekarang.
Masa Kenozoikum merupkan masa perkembangan mamalia dan tumbuhan berbiji modern. Masa ini dibagi dua yaitu Zaman Tersier dan Zaman Kuarter. Pada zaman Tersier dan Kuarter ini pemunculan dan kepunahan hewan serta tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan iklim global.
1. Zaman Tersier (65 juta-1,7 juta tahun lalu)
Zaman ini merupakan zaman perkembangan mamalia dibelahan dunia yang lain, akan tetapi tidak demikian halnya di Indonesia karena pada zaman ini sebagian kepulauan Indonesia baru terbentuk. Oleh karena itu fosil-fosil yang dijumpai di Indonesia sebagian besar merupakan fosil hewan laut terutama moluska dn foraminifera. Zaman ini dibagi menjadi beberapa kala yaitu:
Ø Kala Palosen (65 juta- 56,5 juta tahun lalu), kala ini merupakan awal kemunculan hewan mamalia pemakan rumput, primata, burung dan dicoaster. Kala ini ditandai oleh kegiatan magma yang sanagt intensif, susut laut yang besar dan hujan meteorit.
Ø Kala Eosen (56,5 juta-35,5 juta tahun lalu), pada Kala Eosen ini mamalia mulai berkembang dengan baik, seperti kuda, binatang pengerat (Rodent) dan nenek moyang hewan modern seperti unta, badak, termasuk hiu raksasa (Basilosaurus) dan burung raksasa (Diatryma). Pecahnya Benua Pangea ditandai oleh pergerakan lempeng yaitu benua afrika menabrak Benua Eropa membentuk Alpen, India menabrak Asia membentuk Himalaya.
Ø Kala Oligosen (35,5juta -23,5 juta tahun lalu), pada kala ini mamalia semakin bertambah besar ukurannya. Mamalia modern termasuk gajah pertama muncul. Nenek moyang kucing, Aanjing dan beruang mulai berkembang. Kehidupan laut ditandai dengan munculnya hewan jenis baru seperti kepiting, kerang dan siput. Iklim mendingin, hutan berkurang namun padang rumput meluas disertai dengan pesatnya perkembangan hewan pemakan rumput.
Ø Kala Miosen (23,5 juta-5,2 juta tahun lalu), kala ini dicirikan oleh padang rumput semakin meluas, oleh karena ini mamalia pemakan rumput berkembang semakin pesat. Kala ini dicirikan oleh munculnya Homonoid (proconsul), lembu, domba dan monyet.
Ø Kala Pliosen (5,2 juta-1,7 juta tahun lalu), pada kala ini muncul hominid yang pertama. Fosil-fosil penciri Kala Pliosen yang ditemukan di Indonesia secara adalah dari kelompok moluska dan foraminifera.
2. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Pada Zaman Kuarter dibelahan dunia dikenal sebagai zaman perkembangan manusia, sedangkan di Indonesia disamping berkembangnya mnusia berkembang juga mamalia. Zaman ini dibagi menjadi dua kala yaitu :
Ø Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.
Ø Kala Holosen (10 ribu tahun lalu-sekarang), pada kala ini manusia modern milai berkembang.
Adapun Beberapa Hal mendasar yang digunakan sebagai tata penamaan Skala Waktu Geologi.
Tidak diketahui dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini “dilahirkan”. Demikian pula kapan kulit bumi ini terbentuk. Untuk memperkirakan hal tersebut, dengan didasari ilmu pengetahuan dan bertitik tolak dari gejala-gejala geologi yang terekam pada kulit bumi yang berhasil diamati, dicoba disusun skala waktu geologi.
Seorang ahli geologi Italia bernama Giovani Arduino (1760) mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi :
· Primer (Tertua)
· Sekunder (Menengah)
· Tersier (Termuda)
· Kwarter (pada masa berikutnya zaman ini dimasukkan dalam pembagian skala waktu karena dianggap lebih muda daripada zaman tersier) Pada perkembangan selanjutnya, istilah Primer dan Sekunder tidak digunakan hingga sekarang.
Dasar pembagian menjadi kurun bertitik tolak dari ada dan belum adanya kehidupan yang nyata. Pada Kurun Kriptozoikum belum dijumpai adanya kehidupan yang nyata, sedangkan pada Kurun Fanerozoikum sudah nyata ada kehidupan.
Pembagian menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang sudah nyata. Pada dasar semua sedimen dijumpai batuan yang sama sekali tidak mengandung fosil. Masa ini kemudian disebut Azoikum (a = tidak, zoon = kehidupan). Di atas kehidupan ini kemudian menyusul lapisan-lapisan batuan yang hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Masa pembentukan sedimen ini yang kemudian dikenal sebagai Proterozoikum (Proto = masa lampau, zoon = kehidupan). Sangat sulit untuk membedakan dengan nyata antara kedua masa tersebut, oleh sebab itu Masa Azoikum dan Masa Proterozoikum kadang-kadang dijadikan satu masa saja yang disebut sebagai ARKEZOIKUM.
Kemudian menyusul masa yang sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan (flora) dan binatang (fauna), sebagian dari bentuk kehidupan yang terkhususkan, tetapi semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi (kecuali beberapa bentuk yang jumlahnya tidak seberapa) karena bentuk-bentuk tersebut telah punah. Masa ini dikenal sebagai masa Paleozoikum (paleo = tua = kuno, zoon = kehidupan).
Kemudian menyusul masa yang mempunyai tumbuh-tumbuhan dan binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, meskipun sejumlah besar dari jenis-jenis tersebut kini telah punah. Masa ini mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama, yang lebih dikenal sebagai masa Mesozoikum (mesos = masa tengah, zoon = kehidupan). Akhirnya datanglah suatu masa dengan sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang. Pada masa inilah dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih hidup. Masa ini dikenal sebagai Kenozoikum (kainos = baru, zoon = kehidupan).
Waktu adanya manusia di dunia yaitu pada akhir Kenozoikum oleh A.W. Garabau disebut sebagai Psikozoikum, suatu nama yang sekarang tidak lazim digunakan (psyche = arti mula-mula nafas, kemudian semangat, jiwa).
Setiap masa dibagi-bagi menjadi beberapa zaman. Pembagian menjadi zaman terutama didasarkan atas kumpulan kehidupan yang terkhususkan. Pemberian nama untuk zaman tersebut didasarkan atas macam-macam alasan. Beberapa diantaranya didasarkan atas nama wilayah tipe tempat di mana singkapan untuk zaman tersebut tersingkap lengkap, misalnya Devon, Perm, Yura yang lainnya didasarkan atas nama dari suku angsa yang tinggal di daerah itu, misalnya Kambrium yang semula berasal dari Kimbria. Adapun yang didasarkan atas sifat dari batuan yang mula-mula digolongkan ke dalam zaman tersebut, misalnya Karbon, Kapur atau yang berasal dari pembagian yang semula, misalnya Trias.
Untuk pembagian Kenozoikum terutama didasarkan atas makin banyaknya kehidupan yang ada sekarang. Khusus untuk Zaman Karbon didasarkan atas wilayah tipenya di Amerika di mana dalam hal ini dibagi menjadi Zaman Mississipian dan Zaman Pensylvanian yang terletak di atasnya.
Setiap zaman dibagi lagi menjadi beberapa kala. Nama kala diperoleh dengan menambahkan kata “bawah”, “tengah”, dan “atas” pada zaman yang bersangkutan atau didasarkan atas nama wilayah tipenya, menurut sifat-sifatnya yang tertentu. Dari keterangan tersebut di atas terlihat bahwa pemberian nama kala bukan didasarkan atas kandungan fosil yang ada, tetapi lebih didasarkan pada terdapatnya formasi tertentu di suatu tempat yang pada hakekatnya didasarkan atas macam litologinya. Karena batasan secara litologi ini kurang mencukupi di dalam pemakaiannya, maka untuk setiap zaman, kala demikian pula untuk pembagian menjadi waktu lambat laun dipergunakan fosil sebagai dasar untuk pembagian.
Demikianlah materi tentang Sejarah Zaman Arkhaikum (Azoikum), Paleozoikum, Mesozoikum yang sempat kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Pengertian Sejarah dan Zaman PraSejarah yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Jangan lupa tinggalkan komentar..!!!!