apa itu teori big crunch Semesta diyakini bermula dari sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang sekitar 13,8 miliar tahun lalu. Bagaimana dengan akhir semesta? Apakah ilmu pengetahuan memang mengenal yang disebut kiamat? {mari kita renungkan sejenak saja}
Ada satu teori yang dikembangkan untuk menguraikan nasib semesta. Salah satunya disebut Big Crunch. Menurut teori itu, semesta akan berakhir menjadi kesatuan yang sangat mampat. {maksudnya padat} Situasi tersebut mungkin bisa disebut kiamat.
Berdasarkan teori Big Crunch, semesta akan mengembang sebagai konsekuensi dari Big Bang. Namun, pengembangan tak akan terus-menerus terjadi. Pada suatu titik, semesta akan berhenti mengembang dan menyusut. Semua akan ditarik hingga hanya tersisa sebuah titik kecil. dan ukurannya mungkin lebih kecil dari proton
Untuk bisa membenarkan teori ini, beberapa ciri semesta perlu diterangkan. Salah satunya soal densitas semesta. Harus ada yang disebut densitas kritis untuk menerangkan bahwa semesta bisa mampat lagi setelah mengembang.
Semua, ilmuwan mengatakan, Big Crunch mungkin terjadi. Ilustrasinya, seperti bola yang dilempar ke atas dan pada suatu titik akan berhenti dan jatuh. Begitu pula semesta, gaya gravitasi akan menang dan menarik semua obyek pada akhirnya.
Hingga saat ini ilmuwan menemukan bahwa semesta terus-menerus mengembang. Ada energi gelap yang membuat semesta mengembang dan obyeknya menjauh. Teori Big Crunch mulai goyah. Kemungkinan semesta takkan mati kecil.
Ilmuwan kini masih terus mencari tahu dan memperkirakan nasib semesta pada akhirnya. Sains belum menemukan jawaban yang pasti. Big Crunch hanyalah salah satu teori. Masih ada teori lain, seperti Big Rip dan Big Bounce. dan juga big heat yang mungkin katanya sih katanya bisa menghasilkan big bang baru yang memeungkinkan terjadinya multiverse {alam semesta berganda maksudnya alam semesta lebih dari 1}
Jika semesta memang akan mati, maka berdasarkan prediksi, waktunya masih sekitar 100 triliun hingga 1 quadriliun tahun ke depan {alangkah lamanya}. Saat itu, bintang terakhir akan padam {maksudnya bintang dengan bahan bakar logam berat yang sangat tahan lama}. Kelahiran bintang baru tak dimungkinkan. Semesta menjadi sangat gelap dan dingin.
kesimpulan sederhana Seperti yang telah dikemukakan, penciptaan alam semesta dimulai dengan ledakan besar. {big bang} Dari tahap itu, alam semesta terus mengembang. Para ilmuwan menyatakan bahwa ketika massa jagat raya telah mencapai tingkat memadai, pengembangan ini akan berakhir karena gravitasi dan dengan itu mengkibatkan alam semesta runtuh dengan sendirinya. Dipercayai juga bahwa jagat raya akan berakhir dalam panas dan penyusutan dahsyat yang disebut sebagai Big Crunch (Keruntuhan Total). Ini akan mengakibatkan tamatnya riwayat semua bentuk kehidupan yang kita kenal. Renata Kallosh dan Andrei Linde, dua professor fisika dari Universitas Stanford, membuat pernyataan sebagai berikut :
“Jagat raya akan hancur, runtuh dan lenyap. {mkasudnya kiamat} Apa pun yang kita lihat sekarang, dan yang berada pada jarak lebih jauh yang tak bisa kita lihat, akan runtuh menjadi titik yang lebih kecil ketimbang sebuah proton. Di tempat Anda, rasanya akan sama seakan-akan Anda berada di dalam lubang hitam… Kami telah mendapati bahwa beberapa usaha terbaik untuk menggambarkan energi gelap memperkirakan bahwa energi ini secara bertahap menjadi negatif, yang akan membuat jagat raya tidak stabil, kemudian runtuh.. Para ahli fisika telah mengetahui bahwa energi gelap dapat menjadi negatif dan alam semesta bisa runtuh sewaktu-waktu di masa yang sangat jauh ke depan…, tetapi sekarang kita lihat bahwa mungkin saja kita tidak berada di permulaan, tetapi di pertengahan siklus hidup jagat raya kita.”
Hipotesis ilmiah Big Crunch telah diisyaratkan dalam Al Qur’an sebagai berikut :
(Yaitu) pada hari kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati. Sesungguhnya, kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. Al Anbiya’, 21:104)
Dalam ayat lain, keadaan langit digambarkan sebagai berikut :
Dan mereka tidak mengagungkan Alloh dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Tuhan dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan. (QS. Az Zumar, 39:67)
Menurut teori Big Crunch, jagat raya akan mulai runtuh perlahan-lahan dan kemudian bertambah cepat. Pada akhir proses, alam semesta akan memiliki kekerapan tak terhingga serta menjadi panas dan kecil tak terhingga pula. Teori ilmiah tersebut sejalan dengan penjelasan Al Qur’an dalam hal ini (wallahu ‘alam bish shawwab).